Postingan

TAMAN IMBI JATUH AIR MATA KEKASIHKU

TAMAN IMBI JATUH AIR MATA KEKASIHKU Jayapura, senin. 26 Agustus 2024  Taman IMBI mencucurkan air mata seorang kekasih yang lelakinya takut disakiti apalagi sampai air mata jatuh di pipinya.  Dengar suara air mata seorang gadis...., seorang lelaki yang ia diamankan sebagai sejati Sukma diceritakan oleh banyak orang (menghalangi cinta) gadis itu ingin mencucurkan air mata rindu, sedih, pilu, akan kekasih lelaki gadisnya ingin menjatuhkan air mata tak berdosa namun, ia takut karena tak harus jatuhkan air mata depan kekasihnya.  Kekasih itu jawab..,  Kenapa sayang takut jatuhkan air matamu. Aku tahu sayang kamu rindu dan tak mau kita pisah apa lagi dihalangi. Maka, sayang ijinkan air mata mu berbicara sebab, air mata pula bagaian dari mulutmu yang ketika. Mulut tak sanggup berbicara.  Gadis itu jawab... Hanny berat diriku berbicara. Ungkap kata itu, si gadis sandar dibahu kekasihnya lalu bangjirkan air mata harapan. Sanggup menerima dengan suara si lelaki itu kepadanya. "Hanny dalam c

Dampak Budaya

Gambar
                Foto penulis  DAMPAK  NEGATIF BUDAYA LUAR, DI TANAH PAPUA ( Refleksi Atas Kontak Budaya Di Tanah Papua )   Oleh: Yohanes W. Petege*)   Pengaru budaya luar adalah Kontak ilir yang (mengelulu) yang selalu terpatokan pada budaya kontak luar  musiba negatif yang kini menjadi penonjolan aspek yang sangat mematikan dalam hal pendidikan, terlahir secara diam dan (mengelulu) bertubi-tubi diberbagai belahan dunia lebih terjendurung adalah kalangan generasi Papua. intekrasih manusia khusus  generasi Papua yang menjadi agen revolusi sangat termati dengan adanya intekgrasi budaya luar,oleh karna itu,sebagai tombak utama Pemerintah Papua mengharuskan untuk mempertanyakan viralnya budaya luar,karena Papua sangat menyayangkan dengan melihat Medang peran akan populernya kontak luar dan, kondisi yang terlahir di kalangan globalisasi. Dampak utama yang membasmikan generasi papua ialah aplikasih- aplikasih yang mengviral sehingga masarakat Papua dari kanak-kanak hingga sampai

Maunii (Kapak Batu suku Mee)

Gambar
.                     Foto penulis       Maumii (Kapak Batu asal Suku Mee)                         Oleh: Yohanes W. Petege*) Kapak batu merupakan alat yang digunakan pada kehidupan sehari hari oleh masyarakat pada zaman batu untuk keperluan sehari hari. “ Maumii ”(Kapak batu) adalah salah satu alat tajam tradisional dari suku Mee. Maumii sendiri di fungsikan sebagai alat untuk memotong kayu atau pohon, Dari hasil penelitian diketahui bahwa keberadaan kapak batu saat ini masih difungsikan dalam beberapa suku di Papua untuk upacara-upacara adat, upacara kematian, religius, berkebun dan berladang. Manusia Mee dengan alat tradisional yang telah lamah di kenal dengan namanya alat “Maumii” atau dengan sebutan linguistik melayu kapak batu ini bukan sebuah alat yang dipadangan sebelah mata oleh sepihak atau pemiliknya namu, kapak batu sebagai asumsi tinggi dalam suku mee dimana para leluhur peradabahkan kepada rel generasi ke generasi di suku bangsa Meeuwoodidee. Oleh karena itu,

kau adalah yang aku perna menulis

Gambar
KAMU ADALAH YANG KU PERNAH MENULIS DAN MELEWATKAN  ( Kau adalah yang Pernah Aku Menyair )  Oleh: Yohanes W. Petege*) A. Apa yang dimaksud dengan kau adalah yang pernah ku Menulis ? Demikian kau adalah yang aku pernah menulis dan, kamu adalah yang pernah aku lalui di waktu itu.  Hari ini waktu ini ijinkan daku menulisnya sebentar jikalau waktu makan waktu itu konsekuensi panduan dirinya sekalis diriku .  Di setiap lembaran getaran diriku mengelulu dengan keterterikan bahwa kau adalah bintang yang pernah kutempu dan kau pula yang aku mencoretkan setetes tinta hitam di lembar ketas yang belum  pernah di sentu bahkan belum di nodai oleh siapa pun ia dan, bukan diriku namun atasan kepupusan mata rantai darinya kemudian berkelanjutan:  Kau pula yang telah melahirkan menciptakan sebuah hakikat lembar kertas ini untuk menodai. kemudian dengan pedapatan sebuah argumen tintah hitam ini sekiranya dapt berwujudan dari maksud da, tujuan utama adalah sebagai tanda perpisahan. maaf jika d

Tragedi Biak Berdarah Jejak Luka Tak Usai Sembuh dari Bingkai Ibu Pertiwi

TRAGEDI BIAK BERDARAH JEJAK LUKA TAK USAI SEMBUH DARI BINGKAI IBU PERTIWI                          ( 6 Juli 1998- 6 juli 2023 )                          Oleh: Y. W. P. Busur Kecil  Catatan tragedi Byak Berdarah ( 6 Juli 1998 ) berujung dengan kelupaan akan ketuntasan namun, korban bagi Orang Asli Papua (OAP) terus akan mengingat perbuatan dikriminasi serta afiksasinya yang masih mebusuk dibingkai Ibu Pertiwi.  Lembaga advokasi dan studi hak asasi manusia (elsham) Papua, kontras papua, KPKC Sinode GKI ditanah papua bersatu untuk kebenaran (BUK) papua kembali menampilkan kembali tragedis yang terjadi menelan banyak korban jiwa karena pengibaran bendera bintang kejora di Tower Air, Byak 25 Tahun yang silam. Pemimpin berganti pemimpin di negara demokrasi tetapi, kekejaman dunia dimasa silam selama 17tahun terjadi banyak korban jiwa atas pengibaran bendera bintang kejora di Tower Air, Byak 6 Juli 1998. Hak Azasi Manusia di negara pertiwi telah berujun fiskal masa kemasa setiap pemimpin nega

KEHIDUPAN ORANG MAPIA AKAN MENJADI APA KETIKA PEMEKARAN BARU.

       KEHIDUPAN ORANG MAPIA AKAN MENJADI         APA KETIKA PEMEKARAN BARU.                    Oleh: Yohanes w Petege Tenaga ahli kerja kaum relawan banyak-banyaknya sedang duduk bergairah dengan santun etika masing-masing berbincang tentang akan hal pemekaran baru yang akan di sebut ( PEMEKARAN KABUPATEN BARU "PKB" di Mapia kemudian akan mayoritas menyebutkan dengan suara indah dan amarah MAPIA RAYA. Masalah pada dunia sedang memanas isu ke isu tingkat ke pangkat pun diambang berpandangan dengan lensa kiri. Entah lah.  Kehidupan manusia Mapia akan mengalami jutaan masalah hari ke hari ketika ramalan PKB itu di sahkan oleh kaum berkapital. Lalu, bagaimana kehidupan terhadap masyarakat setempat akan dialienasikan secara mentah-mentah dan, sumber hidup akan di eksploitasi, genosida,ekosida, bahkan bibit pelanggaran HAM pula tersilip dalam agenda alienasi.  Tanah Papua akan kaya dengan sumber daya alam bahkan banyak kalangan menyebut Papua dengan nama (surga kecil yang jatuh di

MELAWAN LUPA PAHLAWAN KEBANGSAAN PAPUA.

Gambar
Melawan lupa pahlawan kebangsaan         Papua. Melawan lupa dapat bernyanyi dibalik gunung ada suara tangis merdu bukan suara rindu kasih, tetapi suara tangis minta dikasih apa yang benar di benarkan. Aku bersenandung dibalik genosida semua bukan karena kepentingan melainkan aku adalah bagian dari penjuru kebenaran dunia demi bangsa dan rakyat Papua yang aku cinta. Melangka maju seakan aku dijadikan budak di negeri aku. Bukankah demograsi sebagai wadah perputaran pengajuan kebenaran dan keadilan atas ritma kehidupan.  Aku dibunuh pada tanggal 10 November 2001. Aku bernyanyi dibalik keletihan suara hatiku, aku dimaki,disiksa,diafiksasi, dikriminalisasi,digenosida,diekosida lantaran suara emas mengemis kebebasan atas semua onarlisme yang anda lakukan terhadap anak kaki telanjang. Sampai nyawa dan hidup ku melayang di pinggiran jalan siooo... Aku punya tuhan. Sioo..., merah putih ku yang rapuh bagaimana lagi untuk pecahkan kebenaran di hari ini.... Sioo..., Jujur pahlawanku a